Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar
Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar
link : Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar
Judul : Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar
link : Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar
Motobalapan | Yulianis, mantan anak buah M Nazaruddin (pemilik Permai Group), menjadi salah satu saksi kunci kasus korupsi besar di Indonesia. Kesaksiannya seringkali menimbulkan kehebohan. Demikian juga Mindo Rosalina Manulang, mantan anak buah Nazaruddin yang lain.
Salah satu kesaksian Yulianis yang menghebohkan terkait peran Nazaruddin yang disebutnya pernah menyerahkan uang US$ 25 ribu untuk Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Yulianis mengatakan penyerahan itu dilakukan di ruang kerja bosnya di Permai Tower, Mampang, Jakarta.
Mencuatnya penyerahan duit ini terjadi ketika Nazar meminta klarifikasi kepada Yulianis terkait pertemuan Nazar dengan Fahri. "Pertemuan dengan Pak Pahri bagaimana?" kata Nazar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (23/4).
Ketika ditanya demikian, Yulianis berkata, "Itu di lantai enam ruangan bapak, itu (ada) US$25 ribu."
Namun, sebelum pertanyaan lanjutan muncul, Yulianis menegaskan dirinya memang melihat Fahri Hamzah saat itu. "Seinget saya itu Pak Fahri dan Bapak (Nazarudin) meralat. Kata bapak itu Fahmi bukan Fahri," katanya.
Dalam sidang, Yulianis juga bercerita tentang penerimaan fee dari perusahaan pihak ketiga yakni PT Duta Graha Indah (PT DGI) dan PT Nindya Karya (PT NK) untuk bosnya yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Total fee yang diterima sekitar Rp40,36 miliar. "Perusahaan itu dapat kerjaan dari Pak Nazar dan bayar fee beda-beda dari 7,5 persen sampai 22 persen," katanya.
Pemberian fee dilakukan melalui beragam cara seperti pembuatan kontrak fiktif dengan perusahaan pihak ketiga, cek, atau tunai. "Tahun 2009 bikin kontrak palsu seperti pembelian barang. PT DGI pura-purany beli barang. 2010 mereka bikin cek," katanya.
Salah satu kesaksian Yulianis yang menghebohkan terkait peran Nazaruddin yang disebutnya pernah menyerahkan uang US$ 25 ribu untuk Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Yulianis mengatakan penyerahan itu dilakukan di ruang kerja bosnya di Permai Tower, Mampang, Jakarta.
Mencuatnya penyerahan duit ini terjadi ketika Nazar meminta klarifikasi kepada Yulianis terkait pertemuan Nazar dengan Fahri. "Pertemuan dengan Pak Pahri bagaimana?" kata Nazar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (23/4).
Ketika ditanya demikian, Yulianis berkata, "Itu di lantai enam ruangan bapak, itu (ada) US$25 ribu."
Namun, sebelum pertanyaan lanjutan muncul, Yulianis menegaskan dirinya memang melihat Fahri Hamzah saat itu. "Seinget saya itu Pak Fahri dan Bapak (Nazarudin) meralat. Kata bapak itu Fahmi bukan Fahri," katanya.
Dalam sidang, Yulianis juga bercerita tentang penerimaan fee dari perusahaan pihak ketiga yakni PT Duta Graha Indah (PT DGI) dan PT Nindya Karya (PT NK) untuk bosnya yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Total fee yang diterima sekitar Rp40,36 miliar. "Perusahaan itu dapat kerjaan dari Pak Nazar dan bayar fee beda-beda dari 7,5 persen sampai 22 persen," katanya.
Pemberian fee dilakukan melalui beragam cara seperti pembuatan kontrak fiktif dengan perusahaan pihak ketiga, cek, atau tunai. "Tahun 2009 bikin kontrak palsu seperti pembelian barang. PT DGI pura-purany beli barang. 2010 mereka bikin cek," katanya.
Sejumlah proyek yang digarap PT DGI melalui Nazaruddin yakni proyek gedung di Universitas Udayana, Universitas Mataram, Universitas Jambi, Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayanan (BP2IP) Surabaya Tahap 3, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Daerah Kabupaten Darmasraya, gedung Cardiac Rumah Sakit Adam Malik Medan, Paviliun RS Adam Malik Medan, RS Inspeksi Tropis Surabaya, RSUD Ponorogo,m. Sementara proyek yang digarap PT Nindya Karya yakni pembangunan Rating School Aceh serta pembangunan gedung Universitas Brawijaya pada tahun 2010.
Duit disebut juga telah mengalir ke sejumlah anggota DPR seperti Angelina Sondakh, I Wayan Koster, Tamsil Linrung, Muhidin Mohamad Said, dan Said Abdullah. Menurut Yulianis, fulus digunakan sebagai pelicin agar mereka menganggarkan proyek pesanan.
Seperti diketahui, dalam kasus ini, Nazaruddin diancam pidana dalam pasal 12 huruf b UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (primair) serta pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi.
Belakangan terungkap, sepak Nazaruddin dalam kasus korupsi di Indonesia ternyata punya buntut cukup cukup panjang seperti yang dipaparkan dua mantan anak buahnya, Mindo Rosalina Manulang dan Yulianis, dalam acara Mata Najwa (2013) di bawah ini:
https://youtu.be/xUOx3Tu5mo8
https://youtu.be/8PprGhhI_BQ
Duit disebut juga telah mengalir ke sejumlah anggota DPR seperti Angelina Sondakh, I Wayan Koster, Tamsil Linrung, Muhidin Mohamad Said, dan Said Abdullah. Menurut Yulianis, fulus digunakan sebagai pelicin agar mereka menganggarkan proyek pesanan.
Seperti diketahui, dalam kasus ini, Nazaruddin diancam pidana dalam pasal 12 huruf b UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (primair) serta pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi.
Belakangan terungkap, sepak Nazaruddin dalam kasus korupsi di Indonesia ternyata punya buntut cukup cukup panjang seperti yang dipaparkan dua mantan anak buahnya, Mindo Rosalina Manulang dan Yulianis, dalam acara Mata Najwa (2013) di bawah ini:
https://youtu.be/xUOx3Tu5mo8
https://youtu.be/8PprGhhI_BQ
Demikianlah Artikel Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar
Sekianlah artikel Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pusaran Korupsi Nazaruddin, Pengakuan Saksi Kunci, dan Terbongkarnya Nama-nama Besar dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/02/pusaran-korupsi-nazaruddin-pengakuan.html