Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi
Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi
link : Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi
Judul : Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi
link : Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi
Motobalapan |
Spielberg – Marc Marquez menegaskan dia memang harus menyerang Andrea Dovizioso di putaran terakhir Grand Prix Austria, Minggu (13/8), meskipun risikonya sangat besar dan bisa berdampak pada posisinya di puncak klasemen.
Dalam peristiwa tersebut mereka berdua sangat nyaris bertabrakan dan akhirnya Dovi memenangi duel untuk merebut kemenangan.
Setengah bergurau, Marquez mengatakan bahwa kalau tidak mencoba menyerang, dia bakal sulit tidur malamnya.
“Hari ini di putaran terakhir saya memikirkan semuanya, hanya klasemen yang agak saya lupakan,” kata Marquez sambil tertawa.
“Saya memutuskan untuk tampil habis-habisan karena saya tahu kemenangan akan sangat penting. Namun finis kedua juga penting karena tahun lalu kami sangat kesulitan di sini dan tahun ini kami sudah sangat dekat dengan para pembalap Ducati.”
“Saya mencapai limit dan berusaha di tikungan terakhir, karena kalau tidak, saya tidak akan bisa tidur nyenyak. Saya harus mencoba.”
“Ini memang riskan namun pada akhirnya saya tetap senang karena mendapat 20 poin.”
Marquez mengakui bahwa akan sulit mengulangi kinerjanya musim lalu, di mana dia unggul jauh di puncak klasemen. Sekarang ini dia memimpin dengan selisih 16 poin, sementara pada periode yang sama musim 2016 dia sudah unggul 56 poin.
“Mungkin karena tahun lalu saya tidak banyak mengambil risiko karena keunggulan di klasemen jauh lebih besar, namun kejuaraan kali ini semuanya sangat ketat. Kalau Anda bisa mendapat tambahan satu poin, Anda harus berusaha mendapatkannya,” kata dia.
Marquez juga memuji kinerja Dovi di Sirkuit Red Bull Ring.
“Dovi layak menang, dia sedikit lebih unggul. Ketika di belakang saya, dia sangat nyaman. Ketika saya di belakang dia, saya harus sampai ke limit,” kata Marquez.
Dovi Tahu Marquez Akan Serang di Tikungan Terakhir
Sementara Andrea Dovizioso mengatakan dia tahu Marc Marquez menyiapkan serangan di tikungan terakhir pada puncak duel mereka yang menegangkan untuk merebut kemenangan di Grand Prix Austria, Minggu (13/8).
Pembalap Ducati itu akhirnya bisa mengamankan kemenangan ketiganya musim ini setelah nyaris sepanjang lomba bertempur melawan Marquez memperebutkan posisi terdepan.
Putaran terakhir dimulai dengan Dovi berada di depan, dan mampu menjaga jarak dengan Marquez sampai menjelang finis, namun si pembalap Honda bisa memangkas jarak mereka pada Tikungan 8.
Pada Tikungan 9, Marquez menyalip dari sisi dalam, sayangnya ketika melakukan itu dia kemudian melebar sementara Dovizioso bisa lebih dulu menarik gas dan memastikan kemenangan.
Pasca-balapan, Dovizioso mengatakan dia bisa merasakan kalau Marquez sudah merencanakan serangan itu karena dia mendengar tarikan gas juara dunia tersebut lebih dini saat mereka keluar Tikungan 8.
“Pertempuran yang hebat,” kata Dovizioso. “Kami mengendalikan jalannya balapan, saya dan Marc, untuk menjaga umur ban. Namun hal terburuk yang bisa Anda dapat adalah Marc persis di belakang saat putaran terakhir.”
“Saya mendengar di tikungan dia menarik gas lebih dulu dari saya, jadi saya tahu dia akan berusaha (menyalip) di tikungan terakhir. Saya tidak mengerem, saya tidak memberinya peluang untuk menyalip.”
Sumber: Motorsport.com
Spielberg – Marc Marquez menegaskan dia memang harus menyerang Andrea Dovizioso di putaran terakhir Grand Prix Austria, Minggu (13/8), meskipun risikonya sangat besar dan bisa berdampak pada posisinya di puncak klasemen.
Dalam peristiwa tersebut mereka berdua sangat nyaris bertabrakan dan akhirnya Dovi memenangi duel untuk merebut kemenangan.
Setengah bergurau, Marquez mengatakan bahwa kalau tidak mencoba menyerang, dia bakal sulit tidur malamnya.
“Hari ini di putaran terakhir saya memikirkan semuanya, hanya klasemen yang agak saya lupakan,” kata Marquez sambil tertawa.
“Saya memutuskan untuk tampil habis-habisan karena saya tahu kemenangan akan sangat penting. Namun finis kedua juga penting karena tahun lalu kami sangat kesulitan di sini dan tahun ini kami sudah sangat dekat dengan para pembalap Ducati.”
“Saya mencapai limit dan berusaha di tikungan terakhir, karena kalau tidak, saya tidak akan bisa tidur nyenyak. Saya harus mencoba.”
“Ini memang riskan namun pada akhirnya saya tetap senang karena mendapat 20 poin.”
Marquez mengakui bahwa akan sulit mengulangi kinerjanya musim lalu, di mana dia unggul jauh di puncak klasemen. Sekarang ini dia memimpin dengan selisih 16 poin, sementara pada periode yang sama musim 2016 dia sudah unggul 56 poin.
“Mungkin karena tahun lalu saya tidak banyak mengambil risiko karena keunggulan di klasemen jauh lebih besar, namun kejuaraan kali ini semuanya sangat ketat. Kalau Anda bisa mendapat tambahan satu poin, Anda harus berusaha mendapatkannya,” kata dia.
Marquez juga memuji kinerja Dovi di Sirkuit Red Bull Ring.
“Dovi layak menang, dia sedikit lebih unggul. Ketika di belakang saya, dia sangat nyaman. Ketika saya di belakang dia, saya harus sampai ke limit,” kata Marquez.
Dovi Tahu Marquez Akan Serang di Tikungan Terakhir
Sementara Andrea Dovizioso mengatakan dia tahu Marc Marquez menyiapkan serangan di tikungan terakhir pada puncak duel mereka yang menegangkan untuk merebut kemenangan di Grand Prix Austria, Minggu (13/8).
Pembalap Ducati itu akhirnya bisa mengamankan kemenangan ketiganya musim ini setelah nyaris sepanjang lomba bertempur melawan Marquez memperebutkan posisi terdepan.
Putaran terakhir dimulai dengan Dovi berada di depan, dan mampu menjaga jarak dengan Marquez sampai menjelang finis, namun si pembalap Honda bisa memangkas jarak mereka pada Tikungan 8.
Pada Tikungan 9, Marquez menyalip dari sisi dalam, sayangnya ketika melakukan itu dia kemudian melebar sementara Dovizioso bisa lebih dulu menarik gas dan memastikan kemenangan.
Pasca-balapan, Dovizioso mengatakan dia bisa merasakan kalau Marquez sudah merencanakan serangan itu karena dia mendengar tarikan gas juara dunia tersebut lebih dini saat mereka keluar Tikungan 8.
“Pertempuran yang hebat,” kata Dovizioso. “Kami mengendalikan jalannya balapan, saya dan Marc, untuk menjaga umur ban. Namun hal terburuk yang bisa Anda dapat adalah Marc persis di belakang saat putaran terakhir.”
“Saya mendengar di tikungan dia menarik gas lebih dulu dari saya, jadi saya tahu dia akan berusaha (menyalip) di tikungan terakhir. Saya tidak mengerem, saya tidak memberinya peluang untuk menyalip.”
Sumber: Motorsport.com
Demikianlah Artikel Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi
Sekianlah artikel Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Marquez Tak Bisa Tidur Jika Tak Serang Dovi dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/08/marquez-tak-bisa-tidur-jika-tak-serang.html