Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019
Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019 telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019
link : Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019
Judul : Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019
link : Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Walk out-nya empat fraksi saat pembahasan RUU Pemilu bukan cerminan peta politik Pilpres 2019. Pembicaraan dukungan dan koalisi 2019 dianggap masih terlalu 'pagi'.
Gerindra menganggap, empat fraksi yang keluar saat pembahasan RUU Pemilu semata karena ada kesamaan pendapat. Keempat fraksi yang walk out yaitu; Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.
Diketahui pada pilpres 2014, keempatnya berkoalisi untuk mendukung calon presiden Prabowo Soebianto. "Menurut kami tidak masuk akal jika karena pilpres dan pileg serentak," kata Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria saat dihubungi Media Indonesia, Minggu 23 Juli 2017.
Baca: Pengamat: Kritik ke Jokowi tak Terkait 2019
Saat ini Gerindra pun berkomunikasi baik dengan partai manapun, termasuk barisan partai pendukung pemerintah. Riza tidak menampik jika Gerindra memang ingin kembali mengusung Prabowo Soebianto dalam Pilpres 2019.
Mantan danjen Koppasus tersebut menurut Riza sampai saat ini belum memberi jawaban untuk maju kembali. Sehingga, pengusungan kader atau tokoh lain pun masih bisa terbuka lebar.
"Pak Prabowo itu kan orang Jawa yang sangat santun. Beliau tidak mau terburu-buru memproklamirkan diri dan mengambil keputusan. Beliau masih menimbang dan kami menunggu saat ini posisinya," ujar Riza.
Gerindra menganggap, empat fraksi yang keluar saat pembahasan RUU Pemilu semata karena ada kesamaan pendapat. Keempat fraksi yang walk out yaitu; Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.
Diketahui pada pilpres 2014, keempatnya berkoalisi untuk mendukung calon presiden Prabowo Soebianto. "Menurut kami tidak masuk akal jika karena pilpres dan pileg serentak," kata Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria saat dihubungi Media Indonesia, Minggu 23 Juli 2017.
Baca: Pengamat: Kritik ke Jokowi tak Terkait 2019
Saat ini Gerindra pun berkomunikasi baik dengan partai manapun, termasuk barisan partai pendukung pemerintah. Riza tidak menampik jika Gerindra memang ingin kembali mengusung Prabowo Soebianto dalam Pilpres 2019.
Mantan danjen Koppasus tersebut menurut Riza sampai saat ini belum memberi jawaban untuk maju kembali. Sehingga, pengusungan kader atau tokoh lain pun masih bisa terbuka lebar.
"Pak Prabowo itu kan orang Jawa yang sangat santun. Beliau tidak mau terburu-buru memproklamirkan diri dan mengambil keputusan. Beliau masih menimbang dan kami menunggu saat ini posisinya," ujar Riza.
Baca: Pemilihan Presiden 2019 Lebih Ringkas
Riza tak menampik jika PKS masih mendukung Prabowo untuk maju kembali. Tapi, dengan dinamika politik Indonesia yang sangat tinggi, tak menutup kemungkinan tiap parpol ingin kadernya sendiri maju dalam pilpres.
"Kami memang ingin semua parpol punya kesempatan yang sama, PKS mungkin punya capres sendiri, PAN sendiri, silahkan saja," tukasnya.
Senada dengan Ahmad Riza Patria, Politikus PKS Mardani Ali pun menyatakan pembicaraan mengenai peta dukungan untuk pilpres 2019 masih jauh. Ia menyebut saat ini PKS masih menjaga hubungan baik dengan seluruh parpol termasuk Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat. "Terlalu jauh itu (pilpres 2019). Ini masih 2017 lho," ujarnya sambil tertawa.

Politikus PKS Mardani Ali--MI/Atet Dwi
Mardani mengungkapkan setiap parpol tentu berkeinginan agar kader terbaiknya maju di kancah nasional memimpin Negara. Namun, untuk hal tersebut, PKS masih dalam posisi mempertimbangkan kemampuan, baik kemampuan parpol maupun kemampuan kader sendiri.
"Kita lihat dulu untuk 2019. Bisa saja memang PKS majukan kader sendiri. Tapi kita lihat dulu posisi nanti di 2018 seperti apa," ujarnya....
Sumber : http://ift.tt/2tsOhxj
Riza tak menampik jika PKS masih mendukung Prabowo untuk maju kembali. Tapi, dengan dinamika politik Indonesia yang sangat tinggi, tak menutup kemungkinan tiap parpol ingin kadernya sendiri maju dalam pilpres.
"Kami memang ingin semua parpol punya kesempatan yang sama, PKS mungkin punya capres sendiri, PAN sendiri, silahkan saja," tukasnya.
Senada dengan Ahmad Riza Patria, Politikus PKS Mardani Ali pun menyatakan pembicaraan mengenai peta dukungan untuk pilpres 2019 masih jauh. Ia menyebut saat ini PKS masih menjaga hubungan baik dengan seluruh parpol termasuk Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat. "Terlalu jauh itu (pilpres 2019). Ini masih 2017 lho," ujarnya sambil tertawa.
Politikus PKS Mardani Ali--MI/Atet Dwi
Mardani mengungkapkan setiap parpol tentu berkeinginan agar kader terbaiknya maju di kancah nasional memimpin Negara. Namun, untuk hal tersebut, PKS masih dalam posisi mempertimbangkan kemampuan, baik kemampuan parpol maupun kemampuan kader sendiri.
"Kita lihat dulu untuk 2019. Bisa saja memang PKS majukan kader sendiri. Tapi kita lihat dulu posisi nanti di 2018 seperti apa," ujarnya....
Sumber : http://ift.tt/2tsOhxj
Demikianlah Artikel Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019
Sekianlah artikel Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Terlalu 'Pagi' Bicara soal Koalisi Pilpres 2019 dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/terlalu-pagi-bicara-soal-koalisi.html