Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah
Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah
link : Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah
Judul : Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah
link : Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Peredaran narkoba di Ibu Kota kian marak baik dari segi jumlah dan jenis. Meski hasil penelitian BNNP bersama Universitas Indonesia (UI) tahun lalu menunjukan pengguna narkoba dari kalangan pelajar menurun 27%.
Sementara angka prevalensi korban penyalahgunaan narkotika sekitar 2,2% atau 3,8 juta-4 juta penduduk Indonesia tahun 2015.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Brigjen Pol Johny Pol Latupeirissa mengatakan, Jakarta sebagai pusat bisnis tidak mungkin tidak memiliki tempat hiburan malam. Saat ini saja ada 4.000-an hiburan malam berskala besar dan kecil di Jakarta. Hampir di setiap hiburan malam itu ditemukan pemakai narkoba.
“Kenapa narkoba masuk lagi? Karena Indonesia ini jadi pasar. Jadi pasar karena orang Indonesia secara penegakan hukum itu lemah," kata Johny di Balai Kota, Senin 31 Juli 2017.
Johni mencontohkan narapidana kasus narkoba yang sudah divonis mati, namun belum dilakukan eksekusi. Hal ini dimanfaatkan narapidana untuk menjalankan bisnisnya.
"Sekarang orang dihukum masuk penjara. Dihukum mati tapi enggak dimati-matiin, hingga jadi raja di Lembaga Pemasyarakatan (LP). Jadi bisnis itu sangat mudah," terangnya.
Senin 31 Juli 2017, Satuan Tugas Narkoba Bareskrim Polri menggagalkan penyelundupan 120 bungkus narkotika jenis ekstasi sindikat jaringan internasional. Dari 120 bungkus, terdapat 1,2 juta butir ekstasi.
Baca: Buron Penyelundup 1 Ton Sabu Ditangkap di Cilegon
Sebelumnya, satu ton sabu disita di Pantai Anyer dan ratusan kilogram sabu di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut Johny kebijakan yang ada di luar negeri juga memengaruhi kondisi pasar di Indonesia. Misalnya, di Filipina pengguna narkoba langsung ditembak mati.
"Dengan situasi di luar seperti itu, mereka masuk ke Indonesia. Karena Indonesia empuk sekali pasarnya besar,” tandasnya.
Baca: Polisi Telusuri Keterlibatan WNI dalam Kasus Sabu 1 Ton
Hukuman mati bagi Bandar narkoba saat ini, menurut Johny belum efektif lantaran tersangka ditahan terlalu lama sampai hukuman mati tiba. Satu bulan dinilainya sudah ideal karena masa tahanan yang terlalu lama berpotensi mengembangkan jaringan narkoba lagi di LP.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat posisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau memudahkan penyelundupan narkoba dilakukan.
"Tetapi yang lebih hebat itu kelemahan kita. Kita lemah dalam penegakan hukum. Petugas sangat mudah disuap. Backing mereka. Celakanya mereka masuk jajaran TNI, Polri dan PNS sendiri sehingga nyaman di Indonesia,” kata Djarot.
Rumah Damping Rehabilitasi
Guna memberdayakan para mantan tahanan yang sudah direhabilitasi, Pemprov DKI dan BNNP DKI bekerjasama untuk membuat rumah damping untuk para eks tahanan berkarya. Akan ada tiga gelombang setiap tahunnya dengan masing-masing gelombang memberdayakan 10 eks tahanan.
“Dan rumah damping ada di Condet Jakarta, sudah beroperasi selama 1 Tahun. Kita akan perpanjang tiap tahun.” Kata Johny.
Di sana eks tahanan akan didik cara membuat kerajinan tangan (seni kriya) dan fashion. Diharapkan tahanan akan mampu kembali bersaing saat terjun kembali ke masyarakat....
Sumber : http://ift.tt/2uSjvQd
Sementara angka prevalensi korban penyalahgunaan narkotika sekitar 2,2% atau 3,8 juta-4 juta penduduk Indonesia tahun 2015.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Brigjen Pol Johny Pol Latupeirissa mengatakan, Jakarta sebagai pusat bisnis tidak mungkin tidak memiliki tempat hiburan malam. Saat ini saja ada 4.000-an hiburan malam berskala besar dan kecil di Jakarta. Hampir di setiap hiburan malam itu ditemukan pemakai narkoba.
“Kenapa narkoba masuk lagi? Karena Indonesia ini jadi pasar. Jadi pasar karena orang Indonesia secara penegakan hukum itu lemah," kata Johny di Balai Kota, Senin 31 Juli 2017.
Johni mencontohkan narapidana kasus narkoba yang sudah divonis mati, namun belum dilakukan eksekusi. Hal ini dimanfaatkan narapidana untuk menjalankan bisnisnya.
"Sekarang orang dihukum masuk penjara. Dihukum mati tapi enggak dimati-matiin, hingga jadi raja di Lembaga Pemasyarakatan (LP). Jadi bisnis itu sangat mudah," terangnya.
Senin 31 Juli 2017, Satuan Tugas Narkoba Bareskrim Polri menggagalkan penyelundupan 120 bungkus narkotika jenis ekstasi sindikat jaringan internasional. Dari 120 bungkus, terdapat 1,2 juta butir ekstasi.
Baca: Buron Penyelundup 1 Ton Sabu Ditangkap di Cilegon
Sebelumnya, satu ton sabu disita di Pantai Anyer dan ratusan kilogram sabu di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut Johny kebijakan yang ada di luar negeri juga memengaruhi kondisi pasar di Indonesia. Misalnya, di Filipina pengguna narkoba langsung ditembak mati.
"Dengan situasi di luar seperti itu, mereka masuk ke Indonesia. Karena Indonesia empuk sekali pasarnya besar,” tandasnya.
Baca: Polisi Telusuri Keterlibatan WNI dalam Kasus Sabu 1 Ton
Hukuman mati bagi Bandar narkoba saat ini, menurut Johny belum efektif lantaran tersangka ditahan terlalu lama sampai hukuman mati tiba. Satu bulan dinilainya sudah ideal karena masa tahanan yang terlalu lama berpotensi mengembangkan jaringan narkoba lagi di LP.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat posisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau memudahkan penyelundupan narkoba dilakukan.
"Tetapi yang lebih hebat itu kelemahan kita. Kita lemah dalam penegakan hukum. Petugas sangat mudah disuap. Backing mereka. Celakanya mereka masuk jajaran TNI, Polri dan PNS sendiri sehingga nyaman di Indonesia,” kata Djarot.
Rumah Damping Rehabilitasi
Guna memberdayakan para mantan tahanan yang sudah direhabilitasi, Pemprov DKI dan BNNP DKI bekerjasama untuk membuat rumah damping untuk para eks tahanan berkarya. Akan ada tiga gelombang setiap tahunnya dengan masing-masing gelombang memberdayakan 10 eks tahanan.
“Dan rumah damping ada di Condet Jakarta, sudah beroperasi selama 1 Tahun. Kita akan perpanjang tiap tahun.” Kata Johny.
Di sana eks tahanan akan didik cara membuat kerajinan tangan (seni kriya) dan fashion. Diharapkan tahanan akan mampu kembali bersaing saat terjun kembali ke masyarakat....
Sumber : http://ift.tt/2uSjvQd
Demikianlah Artikel Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah
Sekianlah artikel Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Jakarta Jadi Target Pasar Narkoba Akibat Penegakan Hukum Lemah dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/jakarta-jadi-target-pasar-narkoba.html